Selasa, 03 Januari 2012
Membenci Dengan Baik
"Ada waktu untuk mengasihi, ada waktu untuk membenci; ada waktu untuk perang, ada waktu untuk damai" (Pengkhotbah 3:8)
Ayat di atas mengungkapkan bahwa segala sesuatunya memiliki waktu tersendiri, begitu pun dengan membenci. Mungkin ketika membaca hal ini pertama kali, pikiran yang muncul adalah mengenai hukum kasih Allah.
Tidak dapat dipungkiri bahwa orang-orang yang menjadi pengikut Kristus selalu diidentikkan dengan yang namanya KASIH. Lima huruf ini adalah kata yang ampuh untuk "melemahkan" orang Kristiani. Dikatakan ‘melemahkan" karena terkadang orang Kristiani sepertinya tidak bisa melakukan perbuatan selain perbuatan kasih yang ada di dalam pikiran dunia ini.
Bagi sebagian orang kristiani, membenci adalah sebuah sifat yang tidak boleh ada di dalam diri manusia, karena sepertinya bertentangan dengan hukum kasih.
Namun, sadarkah kita bahwa membenci adalah sifat yang perlu seorang Kristiani miliki. Ada beberapa hal yang dapat kita pelajari dari membenci dan memberikan tuntunan bagaimana seharusnya membenci dan apa yang harus kita benci.
Anda harus percaya bahwa apa yang tertulis di dalam Alkitab adalah benar adanya dan merupakan perkataan dan perasaan Allah dan ditulis oleh penulisnya dengan diilhami oleh Roh Kudus. Jadi, Penulis kitab Pengkhotbah pastilah benar saat menuliskan bahwa memang ada waktu untuk membenci.
Dalam Amsal 6:16-19 tertulis "Enam perkara ini yang dibenci TUHAN, bahkan, tujuh perkara yang menjadi kekejian bagi hati-Nya:mata sombong, lidah dusta, tangan yang menumpahkan darah orang yang tidak bersalah, hati yang membuat rencana-rencana yang jahat, kaki yang segera lari menuju kejahatan,seorang saksi dusta yang menyembur-nyemburkan kebohongan dan yang menimbulkan pertengkaran saudara.." Dari ayat ini tergambar bahwa TUHAN pun memiliki kebencian. Jadi, tidaklah mungkin orang mengasihi TUHAN, tetapi tidak memiliki kebencian.
Bagaimana membenci dengan baik? Membenci dengan baik adalah membenci apa yang Tuhan benci. Ada beberapa ayat di dalam Alkitab yang mengatakan mengenai apa-apa saja yang dibenci Tuhan. Selain Amsal 6:16-19, penulis kitab Yesaya pun menuliskan mengenai apa yang Tuhan benci.
Di dalam Yesaya 61:8 menuliskan, "Sebab Aku, TUHAN, mencintai hukum, dan membenci perampasan dan kecurangan; Aku akan memberi upahmu dengan tepat, dan akan mengikat perjanjian abadi dengan kamu."
Setiap orang dapat dikenali dari apa yang dia benci. Ketika kita mendengar seseorang mengenai apa yang dia benci, kita dapat mengetahui seperti apa dirinya dan arah hidupnya. Dalam menerapkan membenci dengan baik, ada hal yang harus anda ingat, ‘Bersikap keraslah terhadap hal yang dibenci tersebut, tetapi bersikap lembut kepada pribadinya,'(Go hard on the issue, but soft on the person).
Ketika kita mengaku sebagai orang-orang yang takut akan TUHAN, secara otomatis kita pun harus membenci apa yang TUHAN benci. Ketika kita memiliki kebencian terhadap apa yang kita benci, maka kebencian kita inilah yang melindungi nilai-nilai kita.Amin
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar